Profil Desa Medono

Ketahui informasi secara rinci Desa Medono mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Medono

Tentang Kami

Profil Desa Medono, Kaliwiro, Wonosobo. Mengupas potensi agraris dengan Jahe Gajah sebagai komoditas unggulan, kekayaan seni budaya tari Ndolalak, serta prospek pengembangan ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal di tengah tantangan zaman.

  • Lumbung Pertanian Serbaguna

    Desa Medono merupakan desa agraris yang produktif dengan komoditas utama padi, palawija, dan kayu keras, serta memiliki potensi khusus dalam pengembangan budidaya Jahe Gajah berkualitas tinggi.

  • Benteng Kesenian Ndolalak

    Desa ini dikenal sebagai salah satu basis pelestarian kesenian tari Ndolalak yang kuat di Kecamatan Kaliwiro, di mana tradisi ini hidup dan diwariskan secara turun-temurun melalui berbagai sanggar dan kelompok seni.

  • Potensi Ekonomi Kreatif

    Perpaduan antara hasil bumi (seperti jahe dan gula aren) dan kekayaan budaya (tari Ndolalak) membuka peluang besar bagi Desa Medono untuk mengembangkan sektor ekonomi kreatif yang unik dan berakar pada kearifan lokal.

XM Broker

Terletak di wilayah Kecamatan Kaliwiro yang subur, Desa Medono, Kabupaten Wonosobo, menampilkan wajah sebuah desa yang hidup dalam keseimbangan antara kerja keras di ladang dan kecintaan pada warisan budaya. Desa ini tidak hanya dikenal sebagai salah satu lumbung pangan melalui hasil pertaniannya yang melimpah, tetapi juga sebagai benteng pelestarian salah satu kesenian tradisional paling ikonik di kawasan tersebut, yakni tari Ndolalak. Di tengah arus modernisasi, masyarakat Desa Medono terus merawat identitasnya, menjadikan perpaduan antara potensi agraris dan kekayaan budaya sebagai fondasi utama dalam menapaki jalan menuju kemandirian dan kesejahteraan.

Kondisi Geografis dan Tatanan Demografi

Desa Medono secara geografis berada pada lanskap perbukitan dengan ketinggian sedang, dihiasi oleh hamparan sawah bertingkat di beberapa area lembah dan perkebunan di lahan-lahan yang lebih tinggi. Kondisi ini memungkinkan beragam jenis tanaman untuk tumbuh subur. Luas wilayah Desa Medono tercatat sekitar 4,79 kilometer persegi atau 479 hektare. Tanah yang subur didukung oleh sistem pengairan yang cukup baik, menjadikannya salah satu desa dengan produktivitas pertanian yang stabil di Kecamatan Kaliwiro.Secara administratif, Desa Medono berbatasan dengan desa-desa lain yang menjadi tetangga dekatnya. Di sebelah utara, wilayahnya berbatasan dengan Desa Kaliguwo. Di sebelah timur, berbatasan dengan Desa Tracap. Sementara di sebelah selatan berbatasan langsung dengan Desa Kaliwiro yang merupakan pusat kecamatan dan di sebelah barat berbatasan dengan Desa Selomanik. Lokasinya yang berdekatan dengan ibu kota kecamatan memberikan sedikit keuntungan dalam hal akses informasi dan transportasi.Berdasarkan data kependudukan terakhir, jumlah penduduk Desa Medono ialah sekitar 3.659 jiwa. Dengan luas wilayah tersebut, maka tingkat kepadatan penduduknya mencapai sekitar 764 jiwa per kilometer persegi. Angka ini menunjukkan kepadatan yang ideal untuk sebuah desa agraris, di mana lahan garapan masih cukup luas untuk menopang kehidupan mayoritas penduduknya yang berprofesi sebagai petani.

Tata Kelola Pemerintahan Desa

Roda pemerintahan Desa Medono dijalankan oleh seorang Kepala Desa yang bersinergi dengan lembaga legislatif desa, yakni Badan Permusyawaratan Desa (BPD), serta didukung oleh jajaran perangkat desa. Fokus utama pemerintahan desa saat ini ialah pada optimalisasi potensi lokal, baik di sektor pertanian maupun kebudayaan. Program-program pembangunan yang didanai melalui Dana Desa dan sumber lainnya banyak diarahkan untuk peningkatan infrastruktur pertanian, seperti perbaikan jalan usaha tani dan saluran irigasi, serta pemberdayaan kelompok masyarakat.Pemerintah desa juga menaruh perhatian khusus pada pelestarian budaya lokal dengan memberikan dukungan bagi sanggar-sanggar seni dan kelompok kesenian yang ada. Melalui Musyawarah Desa, aspirasi dari berbagai elemen masyarakat, termasuk tokoh adat, seniman, dan kelompok tani, ditampung untuk merumuskan arah pembangunan yang inklusif dan berakar pada kebutuhan nyata warga.

Potensi Ekonomi Berbasis Pertanian dan Perkebunan

Sektor pertanian merupakan tulang punggung utama yang menopang perekonomian Desa Medono. Lahan sawah yang terhampar di beberapa dusun menjadi sumber produksi padi yang menjadi komoditas pangan utama. Selain padi, para petani juga aktif menanam berbagai jenis palawija seperti jagung, singkong, dan kacang-kacangan sebagai bagian dari pola rotasi tanam untuk menjaga kesuburan tanah.Salah satu komoditas yang memiliki potensi unggulan di Desa Medono ialah Jahe Gajah. Jenis jahe ini memiliki rimpang yang lebih besar dan rasa yang tidak terlalu pedas, sehingga sangat diminati pasar untuk kebutuhan bumbu masak maupun industri jamu dan minuman herbal. Dengan pembinaan yang tepat mengenai teknik budidaya dan pengolahan pascapanen, Jahe Gajah dari Medono berpotensi menjadi produk khas yang dapat meningkatkan pendapatan petani secara signifikan.Di samping itu, perkebunan tanaman keras juga menjadi sumber ekonomi penting. Pohon kelapa tersebar di hampir seluruh pekarangan warga, di mana hasilnya diolah menjadi kopra atau gula aren (gula kelapa). Produksi gula aren, yang sebagian besar masih dilakukan secara tradisional, merupakan industri rumahan yang memberikan pendapatan harian bagi banyak keluarga. Tanaman kayu seperti albasia dan mahoni juga banyak ditanam sebagai investasi jangka panjang.

Denyut Kebudayaan: Desa Pelestari Tari Ndolalak

Keistimewaan Desa Medono yang paling menonjol ialah kekayaan kehidupan budayanya, terutama dalam kesenian tari Ndolalak. Tarian ini merupakan salah satu bentuk akulturasi budaya yang unik, menggabungkan unsur-unsur gerak bela diri dengan iringan musik dan syair-syair bernapaskan religi. Di Desa Medono, kesenian Ndolalak bukan sekadar pertunjukan, melainkan bagian dari identitas dan kebanggaan komunal.Beberapa sanggar atau kelompok seni Ndolalak aktif di desa ini, diwariskan dari generasi ke generasi. Anak-anak dan remaja dilibatkan secara aktif dalam latihan rutin, memastikan bahwa regenerasi penari dan pemusik terus berjalan. Kelompok-kelompok ini sering diundang untuk tampil dalam berbagai acara, mulai dari hajatan warga, perayaan hari besar nasional, hingga festival budaya di tingkat kabupaten. Eksistensi kesenian ini menjadi modal sosial yang kuat dan berpotensi untuk dikembangkan menjadi daya tarik wisata budaya yang otentik.

Tantangan dan Prospek Pengembangan Ekonomi Kreatif

Seperti desa agraris lainnya, Desa Medono menghadapi tantangan klasik seperti fluktuasi harga hasil pertanian dan minat generasi muda yang cenderung menurun untuk bekerja di sektor ini. Di bidang kebudayaan, tantangan datang dari arus hiburan modern yang dapat menggerus minat generasi muda terhadap kesenian tradisional seperti Ndolalak.Namun di balik tantangan tersebut, terbentang prospek cerah yang dapat diraih melalui pendekatan ekonomi kreatif. Desa Medono memiliki modal yang sangat kuat untuk mengintegrasikan potensi pertanian dan kebudayaannya. Misalnya, mengembangkan paket wisata budaya di mana pengunjung dapat menyaksikan proses pembuatan gula aren di pagi hari, lalu belajar menari Ndolalak bersama para seniman lokal di sore hari.Produk turunan dari Jahe Gajah, seperti bubuk jahe instan, sirup, atau permen, dapat dikemas secara modern dan dipasarkan sebagai "Oleh-oleh Khas Desa Budaya Medono". Pementasan tari Ndolalak yang dikemas secara profesional dan dipromosikan melalui media digital dapat menarik minat wisatawan dan peneliti budaya. Peran BUMDes menjadi sangat vital dalam menangkap peluang ini, bertindak sebagai agregator produk, manajer paket wisata, dan promotor kebudayaan desa.Dengan demikian, Desa Medono berdiri di persimpangan jalan yang menjanjikan. Dengan terus memegang teguh identitasnya sebagai desa agraris yang berbudaya, serta keberanian untuk berinovasi melalui ekonomi kreatif, Medono memiliki semua syarat untuk tumbuh menjadi desa yang mandiri, sejahtera, dan lestari secara budaya.